Minggu, 19 Desember 2010

muka batu bata disemen ingus

hai! bagaimana ya rasanya orang menunggu? pasti gak enak kan, apalagi nunggu beol yg ga keluar dari tahun 1945 sampai 2010 menjelang 2011. ada orang yang bilang brb. brb itu kan diartikan sebentar, tapi sebentar nya dia, 1000 tahun bagi gue. lucu nya dunia ini. susah memang ngomong sm dia, tp dindir2 dikit nyerempet2 kayak angkot nyerempet gue bisa kali yaa. makanya gue puas2in sindir dia di ajangsindirtetap yaitu twitter haha. setelah melewati medan sindir selama berjuta-juta tahun akhirnya dia nyapa gue setelah tidak kembali pada hari kemarinnya. rasanya gue pengen membaluti dia dengan berbagai macam jenis ingus dan ditempel oleh pembalut bekas pakai dan dikubur dalam batu bata. dia memang benar benar layaknya muka badak. tapi badak pun masih terlalu bagus untuk menggambarkan seorang manusia kesasar ini. dia bisa diibaratkan dengan muka batu disemen ingus, betapa lengket tambengnya, dan betapa kuatnya dia disindir beratus ratus taun sama gue.dan begitulah pada akhirnya gue agak sedikit membumbuinya dengan upil. yaitu, saat dia menyapa gue dengan tanpa dosa yang ternyata menggunung mengalahkan gunung merapi, gue tidak membalas nya. dan gue menunggu apakah dia akan minta maaf atau tidak. dan ternyata para hadirin tidak terkasih, dia tidak menyatakan maaf yang sangat berguna untuk membuat gue kembali jutekin dia. oh sial! padahal gue sangat ingin menjuteki dia hingga dia berpikir akan gantung diri di pohon cabe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar